Mas Tatum, dosen Filsafat yang sangat nyentrik |
Drs. TA Prapanca H. M.Si
Buku wajib : Filsafat Sebagai Revolusi Hidup
Konservatif -> Fanatik -> Puritan
Filsafat : menambah kemmapuan untuk menganalisa suatu apapun.
Paradigma dalam psikologi:
- Manusia adalah sebuah misteri
- Individual differences : manusia itu unik, tidak bisa disamaratakan, kasuistik.
- Letakkan teks ke dalam konteks (Jawa: ngerti empan lan papan)
- Anything goes : segalanya boleh
- Insight : pencerahan
- Kondisioning : kebiasaan, jam terbang
- Me-too : mengekor
Psikologi -> Jiwa : Kognitif, Afektif, dan Konatif
Akar tindakan konservatif:
- Impotensia dunia pendidikan
Misal: menseragamkan seluruh perguruan tinggi dengan kurikulum standart MEA. Padahal setiap kampus harusnya memiliki perbedan dan ciri khas masing-masing. - Etnosentris = rasisme
Orang Jawa memiliki karakter etnosentris lebih baik dibanding yang lainnya.
Modal dasar seorang psikolog adalah Empati, yaitu ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain tanpa ikut terlibat di dalamnya. - Degradasi, yaitu tindakan merendahkan sikap. Misal : seorang psikolog (yang beragama Islam) didatangi oleh klien (beragama katolik) yang berada diambnag perceraian. Karena terbawa sentimen agama, maka psikolog lantas menyarankan si klien untuk bercerai saja. Ini disebut tindakan degradasi. Dan ini tidak boleh dilakukan oleh seorang psikolog. Seorang psikolog harus tetap profesional. Lebih baik dia terus terang kepada si klien bahwa ia tidak bisa menangani permasalahannya, kemudian menawarkan kepada klien untuk dicarikan psikolog yang sama-sama beragama Katolik agar lebih memahami permasalahannya. Ini adalah tindakan profesional seorang psikolog.
- Mental Pemerkosa. Artinya men-tidak berdaya-kan seseorang, memaksakan kehendak, melakukan kekerasan simbolik kepada orang lain. Contoh kekerasan simbolik : Misal suatu ketika si laki-laki bernama A berpacaran dengan si cewek yang benrama B, dan semenjak mereka berpacaran itu si A menginginkan B untuk tidak membonceng laki-laki lain kecuali dirinya apapun keadaanya. Ini yang disebut A melakukan kekerasan simbolik/pemerkosaan/metidakberdayakan si B, karena si B tidak bisa menjadi dirinya sendiri semenjak berpacaran dengan si A.
- ...
- ...
- Setiap tindakan ada resikonya.
- Tidak ada suatu keadian yang terjadi secara kebetulan.
Sampul buku wajib perkuliahan Filsafat |
0 komentar:
Post a Comment